Rabu, 01 Agustus 2012

Haru- Haru


@utaribahri
Cast : Big Bang: Ji young, TOP, Seungri, Taeyang, Daesung + Hyesang
TOP POV
“aku percaya padamu, oppa!” lanjut Hyesang.
Aku menatapnya dan meraih tangannya, tidak tau harus berkata apa. Aku belai rambut panjangnya, dia hanya menunduk. Aku dapat melihat kesedihan dari mata bening itu.
 Hyesang menarik tangannya yang tadi aku genggam. Kemudian dia melepaskan cincin dari jari manisnya. Menyerahkan cincin itu padaku
“aku percaya padamu” ulangnya. Aku menerima cincin itu dan memakainya ditanganku. “Oppa, Jal ga!” ucapnya lemah sambil berlalu pergi.
Aku masih terdiam dalam kebisuanku. Aku pun melangkah lunglai kearah Seungri yang sedari tadi menungguku dibalik kemudi mobil.
 Tapi, langkahku tiba – tiba terhenti. Seseorang menarik bahuku dengan kasar. Aku berbalik, dan ternyata disana berdiri wajah yang aku kenal, sangat aku kenal bahkan. Ji young, sahabatku yang juga kekasih hyesang, dia berteriak “pengkhianat” tepat di wajahku.

GD (Ji Young) POV
Aku tidak percaya dengan penglihatanku. Kekasihku Hyesang dan sahabatku TOP, apa yang mereka lakukan. Aku hanya memperhatikan sampai akhirnya aku melihat dengan jelas, Hyesang melepaskan cincin couple kami dan memberikannya pada TOP.
Pengkhianat itu memakainya di tangannya sendiri. Kali ini aku benar – benar tidak tahan, aku ingin meremukkan tulang bajingan itu. Aku lihat hyesang telah pergi, TOP juga akan melangkah pergi, tapi aku menghentikannya.
 “pengkhianat!!” teriakku sambil menariknya. Daesung dan Taeyang mencoba menenangkanku, tapi aku benar – benar tidak bisa mengendalikan emosiku.
“ Aku sedang tak ingin berurusan denganmu” jawab TOP dengan dingin sambil mencoba melangkah pergi.
Aku menariknya lagi “apa katamu??” aku semakin emosi mendengar jawabannya.
 “Kau, benar – benar bajingan @#$%” segala macam caci maki keluar dari mulutku, TOP hanya diam. Ku lihat Seungri berdiri dengan wajah bingung dan takut disampingnya, sedangkan Daesung dan taeyang tetap menahanku.
Berulang kali aku meronta untuk membebaskan diri dari mereka berdua. “keparat~ kau lupa siapa dirimu haa?? Kau bukan siapa – siapa, kau hanya lalat” kata – kata terakhirku benar – benar memancing emosi TOP, dia yang sedari tadi hanya diam mendorongku dengan keras, Seungri menahannya, tapi dia menjadi tak terkendali.
 “jaga bicaramu, kau pikir kau hebat? Huh, kau juga hanya sampah, otakmu dipenuhi hal – hal tak berguna” katanya dengan nada meninggi sambil mendorong kepalaku dengan jari telunjuknya.
Aku benar – benar meledak, dan kemudian melayangkan pukulanku diwajahnya. Dia membalasku, kami menjadi tak terkontrol dan membabi buta. Seungri, Daesung dan Taeyang yang ingin memisahkan kami juga terkena pukulan dan tendangan tanpa sengaja.

Author POV
Perkelahian itu berakhir begitu saja, Jiyoung terlalu sedih dengan kenyataan yang diterimanya. Jiyoung melangkah dengan lemah meninggalkan TOP dan teman – temannya yang sama – sama babak belur. Dia menangis.
Ji Young mengurung diri didalam kamar mandi, menangis melihat pantulan wajahnya sendiri di cermin. “Hyesang, neon nappeun yeoja” dia memukul kaca itu dengan tangannya sendiri. Darah segar mengalir dari kepalan tangannya dan bercampur dengan air dari shower yang sedari tadi mengguyur tubuhnya.
Beberapa hari setelah kejadian itu Ji Young dan tiga temannya tanpa sengaja bertemu dengan TOP dan Hyesang di parking basement.

TOP POV
Aku dan Hyesang duduk di dalam mobilku di parking basement.
 “Gwaenchanaeyo, Oppa?” Hyesang memeriksa luka diwajahku. Belum sempat aku menjawab aku melihat mobil Seungri berhenti tepat di depan mobilku. Ada Jiyoung disana, dia menatapku dengan pandangan penuh kebencian.
 Aku dan Hyesang terdiam, kemudian Hyesang tiba – tiba menyandarkan tubuhnya dibahuku, aku merangkulnya. Ji young keluar dari mobil seungri dan mendatangi mobilku. Dia berdiri tepat di depan mobilku sekarang sambil mencaci maki.
 Aku lihat Taeyang dan Seungri berusaha menariknya pergi. Aku hanya tersenyum sinis sementara Hyesang memalingkan wajahnya. Akhirnya mereka semua pergi.



GD (Ji Young) POV
“Hyesang, Waeyo??” teriakku. Aku membanting semua benda yang ada diruangan ini. “neon pabo jiyounggie!!” kupukul wajahku sendiri.
“kenapa menangis, huh??...laki – laki tidak menangis… aaarrggghh..PABO!!!”  aku benar – benar hancur, apa kesalahanku? Apa kekuranganku? … Sudah tidak ada lagi barang yang tersisa untuk aku pecahkan, tenagaku juga sudah habis. Aku hanya bisa terduduk, menangisi wanita yang telah mencampakkanku.

Author POV
Dari balik pintu Seungri hanya bisa terdiam melihat ji young. Dia benar – benar tidak tega melihat keadaan sahabatnya itu. “aku harus mengatakan yang sebenarnya” Seungri berniat melangkah maju tapi dia dihentikan oleh Daesung.
“andwae Seungri!! Biarkan dia tenang dulu” Daesung menahan tangan Seungri.
“tapi hyung, aku tidak tega melihat dia begini, padahal aku tau yang terjadi” Seungri menatap Daesung mencoba menguatkan pendapatnya.
“biarkan dia menenangkan diri, lebih baik kita ke rumah sakit sekarang” Daesung melangkah menuju pintu depan diikuti oleh Seungri.
-Di rumah Sakit-
“Apakah masih pusing?” TOP membelai kepala Hyesang dengan lembut. Gadis cantik itu kini terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Wajahnya pucat dan rambutnya sudah dipotong pendek karena operasi tumor otak yang akan segera dijalaninya.
“Gwaenchana Oppa, ngomong – ngomong kemana mereka belum datang ya?” jawab hyesang sambil tersenyum lembut.
Tiba – tiba pintu ruangan itu terbuka, “kami datang!!” seru Daesung dengan eyes smilenya. Seungri langsung duduk disebelah Hyesang, daesung meletakkan bunga yang dibawanya di vas plastik disebelah ranjang Hyesang, sedangkan Taeyang masih berdiri didepan pintu.
“Bagaimana keadaanmu Hyesang? Apa kau sudah siap untuk operasinya?” Seungri menatap Hyesang sendu.
“tentu saja” Hyesang tetap tersenyum dengan manis.
“teman – teman, aku keluar sebentar” sseru Taeyang tiba – tiba. Taeyang menjauhi kamar Hyesang dan mengambil ponselnya. “Jiyoung harus mengetahui ini” gumamnya.

GD (Ji Young) POV
Aku melangkah dengan gontai. Aku tak tau arah dan tujuanku. Tiba – tiba ponselku berdering, aku melihat nama Taeyang di layar ponselku. Awalnya aku tidak berniat mengangkatnya, tapi dia tetap mengulangimenelpon. Akhirnya aku menyerah dan mengangkat telpon darinya.
“Yeobosaeyo~ … dimana kau?” taeyang memulai percakapan.
“huh, kenapa kau ingin tau?” jawabku sinis…
“Hyesang sekarang di rumah sakit, dia akan menjalani operasi tumor ganas di otaknya, datanglah” kata – kata Taeyang seperti petir yang menggelegar ditelingaku. Aku terdiam sejenak dan terdengar suara telpon ditutup diserang sana.
“Hyesang…..” aku berlari sekuat tenaga menuju rumah sakit. Yang ada di benakku hanya hyesang, hyesang dan hyesang.

TOP POV
Waktunya telah tiba. Aku dan yang lainnya mengantarkan Hyesang menuju ruang operasi. Ku lihat air mata mengalir di pipinya. Aku tetap hanya membisu seperti orang bodoh.
Pintu ruang operasi telah ditutup. Daesung, Seungri dan Taeyang duduk menunggu dengan cemas didepan ruang operasi. Aku berjalan menuju koridor disamping ruangan itu untuk menenangkan hatiku. Di koridor itu aku bertemu dengannya, jiyoung. Dia hanya tertunduk saat kami berpapasan, aku menahan tangannya. Aku memberikan cincin yang dititipkan Hyesang padaku.
“Maafkan aku baru mengatakannya, Hyesang….., dia ingin kau membencinya, agar kau tidak sedih bila dia pergi…” ku lihat jiyoung hanya terdiam mendengarkan perkataanku.
“Jiyounggie, Hyesang tidak bisa menghilangkan rasa cintanya padamu” aku menyelesaikan pesan yang diberikan Hyesang padaku dan berlalu pergi meninggalkan jiyoung sendiri.

GD (Ji Young) POV
“Jiyounggie, Hyesang tidak bisa menghilangkan rasa cintanya padamu” kata – kata terakhir dari TOP membuat tenggorokanku tercekat. Rasanya sangat menyakitkan.Hyesang, harusnya aku mempercayaimu. Aku berlari menuju ruang operasi, disana teman – temanku tertunduk lemah. Aku benar – benar kehilangan semua tenagaku, lututku lemas. Semua memori bersama Hyesang bergantian muncul di benakku.
“Hyesang~~” aku memanggilnya dengan air mata yang terus mengalir. Pintu ruangan operasi terbuka, aku melihat HYesang dibawa keluar. Tapi dia sudah tidak bernyawa,,,,,Hyesang~~ you’re my all…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar