@utaribahri
Cast : Big Bang: Ji
young, TOP, Seungri, Taeyang, Daesung + Hyesang
TOP POV
“aku percaya padamu, oppa!”
lanjut Hyesang.
Aku menatapnya dan meraih
tangannya, tidak tau harus berkata apa. Aku belai rambut panjangnya, dia hanya
menunduk. Aku dapat melihat kesedihan dari mata bening itu.
Hyesang menarik tangannya yang tadi aku
genggam. Kemudian dia melepaskan cincin dari jari manisnya. Menyerahkan cincin
itu padaku
“aku percaya padamu” ulangnya. Aku
menerima cincin itu dan memakainya ditanganku. “Oppa, Jal ga!” ucapnya lemah
sambil berlalu pergi.
Aku masih terdiam dalam
kebisuanku. Aku pun melangkah lunglai kearah Seungri yang sedari tadi menungguku
dibalik kemudi mobil.
Tapi, langkahku tiba – tiba terhenti.
Seseorang menarik bahuku dengan kasar. Aku berbalik, dan ternyata disana
berdiri wajah yang aku kenal, sangat aku kenal bahkan. Ji young, sahabatku yang
juga kekasih hyesang, dia berteriak “pengkhianat” tepat di wajahku.
GD (Ji Young) POV
Aku tidak percaya dengan
penglihatanku. Kekasihku Hyesang dan sahabatku TOP, apa yang mereka lakukan.
Aku hanya memperhatikan sampai akhirnya aku melihat dengan jelas, Hyesang
melepaskan cincin couple kami dan
memberikannya pada TOP.
Pengkhianat itu memakainya di
tangannya sendiri. Kali ini aku benar – benar tidak tahan, aku ingin meremukkan
tulang bajingan itu. Aku lihat hyesang telah pergi, TOP juga akan melangkah
pergi, tapi aku menghentikannya.
“pengkhianat!!” teriakku sambil menariknya.
Daesung dan Taeyang mencoba menenangkanku, tapi aku benar – benar tidak bisa
mengendalikan emosiku.
“ Aku sedang tak ingin berurusan denganmu”
jawab TOP dengan dingin sambil mencoba melangkah pergi.
Aku menariknya lagi “apa
katamu??” aku semakin emosi mendengar jawabannya.
“Kau, benar – benar bajingan @#$%” segala macam
caci maki keluar dari mulutku, TOP hanya diam. Ku lihat Seungri berdiri dengan
wajah bingung dan takut disampingnya, sedangkan Daesung dan taeyang tetap
menahanku.
Berulang kali aku meronta untuk
membebaskan diri dari mereka berdua. “keparat~ kau lupa siapa dirimu haa?? Kau
bukan siapa – siapa, kau hanya lalat” kata – kata terakhirku benar – benar
memancing emosi TOP, dia yang sedari tadi hanya diam mendorongku dengan keras,
Seungri menahannya, tapi dia menjadi tak terkendali.
“jaga bicaramu, kau pikir kau hebat? Huh, kau
juga hanya sampah, otakmu dipenuhi hal – hal tak berguna” katanya dengan nada
meninggi sambil mendorong kepalaku dengan jari telunjuknya.
Aku benar – benar meledak, dan
kemudian melayangkan pukulanku diwajahnya. Dia membalasku, kami menjadi tak
terkontrol dan membabi buta. Seungri, Daesung dan Taeyang yang ingin memisahkan
kami juga terkena pukulan dan tendangan tanpa sengaja.
Author POV
Perkelahian itu berakhir begitu
saja, Jiyoung terlalu sedih dengan kenyataan yang diterimanya. Jiyoung
melangkah dengan lemah meninggalkan TOP dan teman – temannya yang sama – sama
babak belur. Dia menangis.
Ji Young mengurung diri didalam
kamar mandi, menangis melihat pantulan wajahnya sendiri di cermin. “Hyesang,
neon nappeun yeoja” dia memukul kaca itu dengan tangannya sendiri. Darah segar
mengalir dari kepalan tangannya dan bercampur dengan air dari shower yang
sedari tadi mengguyur tubuhnya.
Beberapa hari setelah kejadian
itu Ji Young dan tiga temannya tanpa sengaja bertemu dengan TOP dan Hyesang di parking basement.
TOP POV
Aku dan Hyesang duduk di dalam
mobilku di parking basement.
“Gwaenchanaeyo, Oppa?” Hyesang memeriksa luka
diwajahku. Belum sempat aku menjawab aku melihat mobil Seungri berhenti tepat
di depan mobilku. Ada Jiyoung disana, dia menatapku dengan pandangan penuh
kebencian.
Aku dan Hyesang terdiam, kemudian Hyesang tiba
– tiba menyandarkan tubuhnya dibahuku, aku merangkulnya. Ji young keluar dari
mobil seungri dan mendatangi mobilku. Dia berdiri tepat di depan mobilku
sekarang sambil mencaci maki.
Aku lihat Taeyang dan Seungri berusaha
menariknya pergi. Aku hanya tersenyum sinis sementara Hyesang memalingkan
wajahnya. Akhirnya mereka semua pergi.
GD (Ji Young) POV
“Hyesang, Waeyo??” teriakku. Aku
membanting semua benda yang ada diruangan ini. “neon pabo jiyounggie!!” kupukul
wajahku sendiri.
“kenapa menangis, huh??...laki –
laki tidak menangis… aaarrggghh..PABO!!!”
aku benar – benar hancur, apa kesalahanku? Apa kekuranganku? … Sudah
tidak ada lagi barang yang tersisa untuk aku pecahkan, tenagaku juga sudah
habis. Aku hanya bisa terduduk, menangisi wanita yang telah mencampakkanku.
Author POV
Dari balik pintu Seungri hanya
bisa terdiam melihat ji young. Dia benar – benar tidak tega melihat keadaan
sahabatnya itu. “aku harus mengatakan yang sebenarnya” Seungri berniat
melangkah maju tapi dia dihentikan oleh Daesung.
“andwae Seungri!! Biarkan dia
tenang dulu” Daesung menahan tangan Seungri.
“tapi hyung, aku tidak tega
melihat dia begini, padahal aku tau yang terjadi” Seungri menatap Daesung
mencoba menguatkan pendapatnya.
“biarkan dia menenangkan diri,
lebih baik kita ke rumah sakit sekarang” Daesung melangkah menuju pintu depan
diikuti oleh Seungri.
-Di rumah Sakit-
“Apakah masih pusing?” TOP
membelai kepala Hyesang dengan lembut. Gadis cantik itu kini terbaring lemah
diatas ranjang rumah sakit. Wajahnya pucat dan rambutnya sudah dipotong pendek
karena operasi tumor otak yang akan segera dijalaninya.
“Gwaenchana Oppa, ngomong –
ngomong kemana mereka belum datang ya?” jawab hyesang sambil tersenyum lembut.
Tiba – tiba pintu ruangan itu
terbuka, “kami datang!!” seru Daesung dengan eyes smilenya. Seungri langsung
duduk disebelah Hyesang, daesung meletakkan bunga yang dibawanya di vas plastik
disebelah ranjang Hyesang, sedangkan Taeyang masih berdiri didepan pintu.
“Bagaimana keadaanmu Hyesang? Apa
kau sudah siap untuk operasinya?” Seungri menatap Hyesang sendu.
“tentu saja” Hyesang tetap
tersenyum dengan manis.
“teman – teman, aku keluar
sebentar” sseru Taeyang tiba – tiba. Taeyang menjauhi kamar Hyesang dan
mengambil ponselnya. “Jiyoung harus mengetahui ini” gumamnya.
GD (Ji Young) POV
Aku melangkah dengan gontai. Aku
tak tau arah dan tujuanku. Tiba – tiba ponselku berdering, aku melihat nama
Taeyang di layar ponselku. Awalnya aku tidak berniat mengangkatnya, tapi dia
tetap mengulangimenelpon. Akhirnya aku menyerah dan mengangkat telpon darinya.
“Yeobosaeyo~ … dimana kau?”
taeyang memulai percakapan.
“huh, kenapa kau ingin tau?”
jawabku sinis…
“Hyesang sekarang di rumah sakit,
dia akan menjalani operasi tumor ganas di otaknya, datanglah” kata – kata
Taeyang seperti petir yang menggelegar ditelingaku. Aku terdiam sejenak dan
terdengar suara telpon ditutup diserang sana.
“Hyesang…..” aku berlari sekuat
tenaga menuju rumah sakit. Yang ada di benakku hanya hyesang, hyesang dan
hyesang.
TOP POV
Waktunya telah tiba. Aku dan yang
lainnya mengantarkan Hyesang menuju ruang operasi. Ku lihat air mata mengalir
di pipinya. Aku tetap hanya membisu seperti orang bodoh.
Pintu ruang operasi telah ditutup.
Daesung, Seungri dan Taeyang duduk menunggu dengan cemas didepan ruang operasi.
Aku berjalan menuju koridor disamping ruangan itu untuk menenangkan hatiku. Di
koridor itu aku bertemu dengannya, jiyoung. Dia hanya tertunduk saat kami
berpapasan, aku menahan tangannya. Aku memberikan cincin yang dititipkan
Hyesang padaku.
“Maafkan aku baru mengatakannya,
Hyesang….., dia ingin kau membencinya, agar kau tidak sedih bila dia pergi…” ku
lihat jiyoung hanya terdiam mendengarkan perkataanku.
“Jiyounggie, Hyesang tidak bisa
menghilangkan rasa cintanya padamu” aku menyelesaikan pesan yang diberikan
Hyesang padaku dan berlalu pergi meninggalkan jiyoung sendiri.
GD (Ji Young) POV
“Jiyounggie, Hyesang tidak bisa
menghilangkan rasa cintanya padamu” kata – kata terakhir dari TOP membuat
tenggorokanku tercekat. Rasanya sangat menyakitkan.Hyesang, harusnya aku
mempercayaimu. Aku berlari menuju ruang operasi, disana teman – temanku
tertunduk lemah. Aku benar – benar kehilangan semua tenagaku, lututku lemas.
Semua memori bersama Hyesang bergantian muncul di benakku.
“Hyesang~~” aku memanggilnya
dengan air mata yang terus mengalir. Pintu ruangan operasi terbuka, aku melihat
HYesang dibawa keluar. Tapi dia sudah tidak bernyawa,,,,,Hyesang~~ you’re my
all…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar